Serrognathus alcides
Serangga kumbang Serrognathus alcides
class | Insecta |
family | Lucanidae |
genus | Serrognathus |
species | Serrognathus alcides |
locality | Sumatera, Indonesia |
Sekilas tentang Serrognathus alcides
Serrognathus alcides adalah serangga kumbang rusa dari keluarga Lucanidae, mereka eksis dan banyak di temukan di Sumatera. Sebelumnya kumbang ini diketahui sebagai Dorcus alcides, kumbang dengan bentuk tubuh yang terkesan kekar dan gemuk serta capit yang kuat.
Kumbang ini sering ditemukan sedang berkumpul dan mencari makan di antara getah pohon. Atau dibalik kulit kayu yang sudah lapuk, dengan badan yang besar namun memiliki struktur yang pipih mereka mampu untuk masuk ke dalam rongga-rongga kulit atau lubang di kayu lapuk.
Tentang Serrognathus alcides
Karakteristik
Serangga kumbang ini memiliki karakter cenderung pasif, namun saat merasa terancam mereka juga bisa melakukan pertahanan diri berkat rahangnya yang besar mampu menyapit dengan kuat dan melukai predator atau lawan. Serangga ini mendeteksi arah gangguan dan melakukan reaksi dengan mengarahkan rahang ke arah gerakan dengan sesaat.
S. Alcides jantan memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar, bisa mencapai 10cm dengan rahang yang besar juga. Namun si betina memiliki ukuran yang lebih kecil dan rahang jauh lebih kecil pula. Ini berguna untuk mengerat dan menggali kayu yang sudah lapuk untuk meletakkan telur mereka nantinya.
Siklus hidup Serrognathus alcides
Kumbang Serrognathus alcides memiliki siklus hidup seperti kupu-kupu, yaitu dari telur, larva, kepompong kemudia imago. Jadi serangga kumbang ini melewati metamorfosis sempurna.
Telur akan menetas dalam 3-4 minggu, kemudian memasuki fase larva 4-10 bulan, ini tergantung jenis kelamin, kelembapan, suhu dan sumber makanan, kemudian mereka akan menjadi pupa selama 4-5 minggu dan siap untuk menetas menjadi imago atau kumbang dewasa.
Cara berkembang biak Serrognathus alcides
Cara berkembang biak Serrognathus titanus adalah melalui pembuahan secara seksual, jadi mereka akan kawin untuk menghasilkan telur-telur yang fertil. Pembuahan secara seksual atau mating akan berlangsung selama beberapa menit. Kumbang jantan bisa saja membunuh betinanya saat proses ini, ini berdasarkan hasil pengamatan kami di dalam penangkaran.
Setelah proses mating selesai, kumbang betina akan terbang dan menemukan tempat ideal untuk meletakkan telur-telur mereka. Biasanya mereka akan mencari pokok-pokoh pohon yang sudah lapuk untuk dijadikan sumber nutrisi/makanan bagi larva dan kemudian menggali ke bagian bawahnya untuk meletakkan telur-telur mereka, saat telur menetas larva akan mulai memakan kayu lapuk, kandungan spora di dalam kayu lapuk menjadi sumber nutrisi bagi mereka.
Memasuki masa akhir larva mereka akan menyiapkan sebuah rongga padat berupa pupa chamber untuk mulai proses prepupa dan menjadi pupa selama 1 bulan dan setelah menetas mereka akan menggali keluar dan siap untuk mencari makanan dan kawin.
Kenali S. alcides
Jika kamu tertarik untuk mengenal lebih dekat serangga kumbang Serrognathus alcides ini, anda bisa mendapatkan spesimen jantan dan betina di sini. Serangga.id akan mendampingi kamu untuk memelihara dan membudidayakan serangga ranting ini di dalam insectarium.
Memelihara mereka adalah sebuah tanggung jawab besar kita terhadap lingkungan. Demi menjaga kealamian dan kekhasan ekosistem di setiap daerah, karena serangga ini memiliki kemampuan untuk menginvasi sebuah daerah berkat cara berkembang biaknya yang masiv.
Secara umum masyarakat Indonesia masih menganggap kumbang ini sebagai hama, sedangkan pada kenyataannya mereka juga memiliki peran atas penguraian kayu yang sudah lapuk.
Tinggalkan Balasan