Serangga daun
Phyllium letiranti
subfamily | Phylliinae |
tribe | Phylliini |
genus | Phyllium |
species | Phyllium letiranti |
locality | Pulau Peleng – Sulawesi |
Sekilas tetang Phyllium letiranti
Serangga daun Phyllium letiranti ini memiliki ciri khas umum tubuh berwarna hijau, akan tetapi ada variasi warna lain seperti kuning, coklat, coklat kehijauan dan oranye. Serangga endemik dataran rendah pulau Peleng ini memakan daun jambu biji sebagai sumber pakan, namun kita bisa juga menjadikan beberapa tanaman lain sebagai alternatif seperti daun mangga dan lain-lain.
Phyllium letiranti betina memiliki ukuran tubuh lebih besar dari pejantannya. Betina tidak memiliki kemampuan untuk terbang, hanya pejantan dewasa yang bisa melakukannya karena ukuran tubuhnya yang lebih ramping dan sayap yang cukup lebar.
Tentang Phyllium letiranti
Karakteristik
Menyentuh serangga ini akan membuat mereka mudah stress. Mereka akan manjatuhkan diri saat tersentuh atau menggetarkan tubuhnya. Dengan struktur tubuh yang pipih serupa daun sangat rentan untuk terluka
Saat merasa terancam serangga daun ini akan mencengkeram dengan erat, mengandalkan duri kecil di lengan kakinya untuk melakukan perlawanan terhadap hal yang dianggap ancaman, mereka tidak ragu melakukannya bahkan hingga membuat kaki mereka terlepas.
Siklus hidup Phyllium letiranti
Siklus hidup Phyllium ini dari telur, kemudian melewati beberapa fase ganti kulit selama nimfa dan kemudian menjadi serangga dewasa selama 4-6 bulan. Serangga daun jantan lebih cepat dewasa karena ukuran tubuh lebih kecil dan umumnya akan lebih cepat mati secara alami saat dewasa (2-3 bulan tergantung kondisi lingkungan). Betina mampu hidup sampai dengan 4 bulan.
Cara berkembang biak P. letiranti
Phyliium letiranti berkembang biak secara reproduksi seksual maupun partenogenesis.
Telur dari hasil perkembangbiakan secara seksual akan menetas dalam 3 bulan dan bisa menghasilkan keturunan jantan maupun betina. Sedangkan Telur dari hasil partenogenesis akan menetas dalam 4 bulan dan hanya akan menghasilkan keturunan betina saja.
Induk betina mampu memproduksi telur tanpa fertilisasi pejantan. Dan dalam satu hari seekor induk betina dewasa yang siap bertelur akan menghasilkan 2 butir. Dan pada saat betina melepaskan telur dari perut, mereka akan mengayunkan ovipositor untuk melempar telur mereka.
Kenali mereka
Jika anda tertarik untuk mengenal lebih dekat serangga Phyllium letiranti ini, anda bisa mendapatkan telur mereka disini. Serangga.id akan mendampingi anda untuk memelihara dan membudidayakan serangga ranting ini di dalam insektarium anda.
Memelihara mereka adalah sebuah tanggung jawab besar kita terhadap lingkungan, jadi demi menjaga kealamian dan kekhasan ekosistem di setiap daerah karena serangga ini memiliki kemampuan untuk menginvasi sebuah daerah berkat cara berkembiangbiaknya yang cukup masiv.
Tinggalkan Balasan